Monday, 3 October 2016

Mengenang permainan tradisional GASING

Permainan tradisional indonesia gasing / panggal


Mari mengingat kembali masa - masa indah permainan satu ini yaitu Gasing / Panggal

Pasti sudah banyak yang mengenal salah satu permainan tradisional yang sering kita mainkan pada waktu kecil Panggal, kita bisa memainkannya bersama teman - teman untuk saling mengadu kekuatan lemparan kita dan kekuatan Panggal kita, ini lah salah satu hal menyenangkan dalam memainkan permainan tradisional bisa bermain secara langsung bersama teman - teman atau dalam satu komunitas saling berinteraksi tanpa membutuhkan sebuah internet haha

Sejarah Gasing / Panggal

Gasing / Panggal merupakan salah satu permainan tradisional Nusantara, walaupun sejarah penyebarannya belum diketahui secara pasti.

Di wilayah Pulau Tujuh (Natuna), Kepulauan Riau, permainan gasing telah ada jauh sebelum penjajahan Belanda. Sedangkan di Sulawesi Utara, gasing mulai dikenal sejak 1930-an. Permainan ini dilakukan oleh anak-anak dan orang dewasa. Biasanya, dilakukan di pekarangan rumah yang kondisi tanahnya keras dan datar. Permainan gasing dapat dilakukan secara perorangan ataupun beregu dengan jumlah pemain yang bervariasi, menurut peraturan di daerah masing-masing.

Hingga kini, gasing masih sangat populer dilakukan di sejumlah daerah di Indonesia. Bahkan warga di kepulauan Rian rutin menyelenggarakan kompetisi. Sementara di Demak, biasanya gasing dimainkan saat pergantian musim hujan ke musim kemarau. Masyarakat Bengkulu ramai-ramai memainkan gasing saat perayaan Tahun Baru Islam, 1 Muharram.

Sejumlah daerah memiliki istilah berbeda untuk menyebut gasing. Masyarakat Jawa Barat dan DKI Jakarta menyebutnya Gangsing atau Panggal. Masyarakat Lampung menamaninya Pukang, warga Kalimantan Timur menyebutnya Begasing, sedangkan di Maluku disebut Apiong dan di Nusatenggara Barat dinamai Maggasing. Hanya masyarakat Jambi, Bengkulu, Sumatera Barat, Tanjungpinang dan Kepulauan Riau yang menyebut Gasing. Nama Maggasing atau Aggasing juga dikenal masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan. Sedangkan masyarakat Bolaang Mongondow di daerah Sulawesi Utara mengenal gasing dengan nama Paki. Orang Jawa Timur menyebut gasing sebagai kekehan. Sedangkan di Yogyakarta, gasing disebut dengan dua nama berbeda. Jika terbuat dari bambu disebut Gangsingan, dan jika terbuat dari kayu dinamai Pathon.

 Jenis - jenis Gasing / Panggal

Permainan tradisional indonesia gasing / panggal

Gasing/panggal memiliki beraneka ragam bentuk, setiap daerah memiliki bentuk dan ciri khas masing - masing. Dan banyak yang membuatnya dengan selera masing - masing agar terlihat unik dan beda dari yang lain, namun ada beberapa bentuk umum yang sering di jumpai:

1. Panggal Botol

Permainan tradisional indonesia gasing / panggal

Salah satu jenis panggal yang berbentuk memanjang seperti botol, memiliki badan yang ramping dan panjang yang cukup tinggi. Dengan bentuk badan seperti ini panggal botol dapat berputar dengan kencang dan lincah, namun kelemahan panggal ini yaitu daya keseimbangannya yang kurang sehingga ketika beradu dengan panggal lain panggal ini cenderung mudah terlontar jauh, namun karena kelincahannya sehingga sulit untuk dapat di timpa

2. Panggal Piring

Permainan tradisional indonesia gasing / panggal

Salah satu panggal yang memiliki badan yang melebar, dan memiliki ukuran yang pendek, perputarannya seimbang dan cenderung diam di satu titik. Panggal ini cocok untuk kondisi tanah yang keras dan rata. Panggal ini memiliki perputaran yang lama dan seimbang, akan tetapi jika diadu panggal ini mudah terkena oleh panggal musuh, walaupun begitu panggal ini memiliki ketahanan yang bagus dan dan cenderung kuat mempertahankan posisi perputarannya.

3. Panggal Buyung

Permainan tradisional indonesia gasing / panggal

Panggal ini memiliki badan yang tidak terlalu melebar dan tidak terlalu tinggi, perputarannya pun stabil, lincah dan kencang, namun panggal ini harus dibuat dengan bahan yang tepat yaitu dengan bahan yang berbobot lebih berat agar saat beradu dengan panggal lain panggal ini mampu bertahan.

Bermain Gasing / Panggal

Permainannya bisa bermacama - macam dan bentuk gasing disesuaikan dengan tujuan permainannya. Ada gasing yang dibuat untuk menimbulkan suara, ada yang dibuat agar mampu berputar dalam waktu yang lama dan ada yang dibuat dengan tujuan untuk diadu.

Permainan tradisional indonesia gasing / panggal

Permainan ini dilakukan oleh beberapa anak, biasanya lebih dari 3 orang. Permainan dimulai dengan memutar panggal secara serempak, panggal yang paling cepat berhenti adalah Tumbal Pertama dan panggal yang paling lama berhenti adalah Rajanya. Urutan dari Tumbal sampai dengan Raja ditentukan berdasarkan lamanya panggal berputar. Setelah urutan berhasil ditentukan, maka permainan adu panggal yang sebenarnya baru dimulai.

Permainan tradisional indonesia gasing / panggal

Sang Tumbal akan memutar panggalnya dan urutan di atasnya akan memukul panggal Sang Tumbal dengan panggalnya. Pukulan tersebut dianggap berhasil apabila panggal Sang Tumbal berhenti berputar tetapi panggal sang pemukul masih berputar. Bila panggal Sang Tumbal masih berputar atau panggal sang pemukul tidak berputar setelah memukul, maka sang pemukul dianggap kalah dan berganti posisi menjadi Sang Tumbal.

Tingkatan tersebut dilanjutkan secara berjenjang ke atas sampai Sang Raja. Prinsip permainan adalah apabila sang pemukul gagal mengeksekusi tingkatan di bawahnya maka dia akan turun tingkat dan yang dieksekusi akan naik tingkat. Pemenang adalah pemain yang menjadi Raja paling lama.
Ketrampilan pemain dan kualitas panggal sangat menentukan kemenangan pemain. Panggal dengan kualitas rendah akan dengan mudah dimatikan oleh eksekutor, bahkan bisa dibelah oleh panggal lawan.

Semoga permainan tradisional bisa terus ada hingga anak dan cucu kita bisa mengetahui permainan ini :)

No comments:

Post a Comment